<iframe width="480" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/GZNyzNJJ8Tc?clip=
OFFICIAL
Sabtu, 21 Maret 2020
Selasa, 17 Maret 2020
Minggu, 15 Maret 2020
doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah.
OFFICIAL
doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah.
doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah.
Abdullah bin Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah":
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ .
"Alloohumma innii a'uddzu bika min zawaali ni'matik, wa tahawwuli 'aafiyatik, wa fujaa 'ati niqmatik, wa jamii'i sakhotik".
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (HR. Muslim).
Doa dijauhkan dari penyakit berbahaya
Dilansir dari rumaysho.com, dalam sebuah hadist dari Anas radhiallahu ‘anhu, Rasulullah pernah bersabda doa memohon perlindungan agar terhindar dari segala bentuk penyakit.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta perlindungan dari segala penyakit jelek.
Sabtu, 14 Maret 2020
COVID VIRUS CORONA PENCEGAHAN DINI
OFFICIAL
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus corona atau covid-19. Yakni, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan covid-19 pada Satuan Pendidikan.
Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, surat edaran nomor 3 tersebut adalah panduan dalam menghadapi penyakit tersebut di tingkat satuan pendidikan.
Mendikbud mengimbau kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Sekolah di seluruh Indonesia untuk melakukan langkah-langkah mencegah berkembangnya penyebaran covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
“Kita bergerak bersama untuk bisa lepas dari situasi ini,” disampaikannya di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/03/2020).
Dalam imbauannya, Mendikbud menginstruksikan untuk segera mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19.
“Komunikasikan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi setempat untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan telah memiliki semacam rencana atau persiapan dalam menghadapi covid-19,” tutur Mendikbud.
Kemudian, Mendikbud meminta agar pihak sekolah memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tisu) di berbagai lokasi strategis di satuan pendidikan.
Selain itu, pastikan warga satuan pendidikan menggunakan saranan CTPS (minimal 20 detik) dan pengering tangan sekali pakai sebagaimana mestinya, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya.
Terkait ruang belajar, Kemendikbud meminta agar pihak pengelola satuan pendidikan dapat memastikan proses pembersihan ruangan dan lingkungan secara rutin, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard) dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan.
“Gunakan petugas trampil menjalankan tugas pembersihan dan gunakan bahan pembersih yang sesuai untuk keperluan tersebut,” ujar Mendikbud.
Kemendikbud juga meminta agar pihak sekolah dapat memonitor absensi (ketidakhadiran) warga satuan pendidikan.
Kemudian memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit untuk tidak datang ke satuan pendidikan. Serta tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran.
“Laporkan kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Satuan Pendidikan Tinggi jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernafasan. Alihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada pendidik dan tenaga kependidikan lain yang mampu,” pesan Mendikbud.
Kemendikbud juga meminta agar satuan pendidikan dapat melakukan konsultasi dengan Dinas Pendidikan atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi jika level ketidakhadiran dianggap sangat mengganggu proses belajar-mengajar untuk mendapatkan pertimbangan apakah kegiatan belajar-mengajar perlu diliburkan sementara.
Satuan pendidikan tidak diwajibkan untuk mampu mengidentifikasi covid-19. Hal ini akan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukannya. Jika ada siswa/mahasiswa yang menunjukkan gejala penyakit ini, segera laporkan ke Kemenkes atau Dinas Kesehatan terkait untuk dilakukan pengujian. Perlu diingat bahwa mayoritas penyakit terkait dengan pernafasan bukan merupakan covid-19.
Dalam surat edaran ini, Kemendikbud juga mengingatkan satuan pendidikan agar menyediakan makanan yang sudah dimasak sampai matang dan kepada seluruh warga satuan pendidikan untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan alat musik tiup. Kemudian menghindari kontak fisik langsung antara warga satuan pendidikan (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya).
Kemendikbud juga mengimbau agar pihak satuan pendidikan dapat menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata).
Jumat, 13 Maret 2020
FORMULIR PPDB 2020-2021
Nomor pendaftaran
:...................................................
A. IDENTITAS SISWA:
1.
Nama Lengkap (sesuai
Ijazah)
2.
Jenis Kelamin
3.
Tempat & Tanggal
lahir
4.
Agama
5.
Alamat sekarang
6.
Sekolah Asal:
a.
Nama sekolah
b.
Alamat Sekolah
7.
Nomor STTB/Tahun lulus
8.
Nomor SKHUN
9. Jumlah Nilai STTB/rata-rata
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
|
B. IDENTITAS ORANG TUA
(AYAH)
1.
Nama Ayah
2.
Tempat & Tanggal
Lahir
3.
Agama
4.
Pekerjaan
5. Alamat sekarang
|
:
:
:
:
:
|
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
|
C. IDENTITAS ORANG TUA
(IBU)
1. Nama ibu
2. Tempat & Tanggal Lahir
3. Agama
4. Pekerjaan
5. Alamat sekarang
|
:
:
:
:
:
|
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
|
Pas Photo
3 X 4
|
|
Panitia
PPDB
.......................................
|
Calon
Siswa
..........................................
|
|
Mengetahui
Kepala
Sekolah
Aep Saepul Rohman, SE
|
|
Minggu, 08 Maret 2020
PROFIL KI HADHAR DEWANTARA
OFFICIAL
Ki Hadjar Dewantara
- Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau yang dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara, adalah bapak pendidikan yang lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889, wafat pada April 26, 1959 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena ia membangun sekolah bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian dikenal dengan nama Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Ia juga berhasil menemukan konsep baru tentang metode pengajaran di Taman Siswa.

Pasca kemerdekaan Ki Hajar Dewantara pernah ditunjuk sebagai Menteri Pengajaran Indonesia (sekarang Menteri Pendidikan). Tokoh bersahaja ini juga dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah Mada. Sepeninggal Ki Hajar Dewantara pada 26 April 1959, Ia diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintahan waktu itu. Ki Hajar Dewantara juga dikenal dengan tiga semboyannya, yaitu Ing Ngarsa sung Tuladha (Di depan memberi contoh), Ing Madya Mangunkarsa (Di Tengah memberi semangat) dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).
Langganan:
Postingan (Atom)
-
OFFICIAL LINK AKSES SOAL US ONLINE HARI JUM'AT B.SUNDA KLIK DI BAWAH INI ⇓ https://forms.gle/JmmpH5tptgAd1qbm8 IL...
-
OFFICIAL doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah . Abdullah bin Umar, dia berkata, "Di antara do...