Sabtu, 21 Maret 2020

PERINGATAN HSN 2019.

<iframe width="480" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/GZNyzNJJ8Tc?clip=

OFFICIAL

Minggu, 15 Maret 2020

doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah.

OFFICIAL


doa-agar-dijauhkan-dari-penyakit-berbahaya-sesuai-anjuran-rasulullah.


Abdullah bin Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah":
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ .


"Alloohumma innii a'uddzu bika min zawaali ni'matik, wa tahawwuli 'aafiyatik, wa fujaa 'ati niqmatik, wa jamii'i sakhotik".
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (HR. Muslim).
Doa dijauhkan dari penyakit berbahaya
Dilansir dari rumaysho.com, dalam sebuah hadist dari Anas radhiallahu ‘anhu, Rasulullah pernah bersabda doa memohon perlindungan agar terhindar dari segala bentuk penyakit.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta perlindungan dari segala penyakit jelek.

Sabtu, 14 Maret 2020

COVID VIRUS CORONA PENCEGAHAN DINI

OFFICIAL

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus corona atau covid-19. Yakni, Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan covid-19 pada Satuan Pendidikan.
Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, surat edaran nomor 3 tersebut adalah panduan dalam menghadapi penyakit tersebut di tingkat satuan pendidikan.
Mendikbud mengimbau kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, Pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Sekolah di seluruh Indonesia untuk melakukan langkah-langkah mencegah berkembangnya penyebaran covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
“Kita bergerak bersama untuk bisa lepas dari situasi ini,” disampaikannya di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (11/03/2020).
Dalam imbauannya, Mendikbud menginstruksikan untuk segera mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau unit layanan kesehatan di perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19.
“Komunikasikan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi setempat untuk mengetahui apakah Dinas Kesehatan telah memiliki semacam rencana atau persiapan dalam menghadapi covid-19,” tutur Mendikbud.
Kemudian, Mendikbud meminta agar pihak sekolah memastikan ketersediaan sarana untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembersih sekali pakai (tisu) di berbagai lokasi strategis di satuan pendidikan.
Selain itu, pastikan warga satuan pendidikan menggunakan saranan CTPS (minimal 20 detik) dan pengering tangan sekali pakai sebagaimana mestinya, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya.
Terkait ruang belajar, Kemendikbud meminta agar pihak pengelola satuan pendidikan dapat memastikan proses pembersihan ruangan dan lingkungan secara rutin, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik (keyboard) dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan.
“Gunakan petugas trampil menjalankan tugas pembersihan dan gunakan bahan pembersih yang sesuai untuk keperluan tersebut,” ujar Mendikbud.
Kemendikbud juga meminta agar pihak sekolah dapat memonitor absensi (ketidakhadiran) warga satuan pendidikan.
Kemudian memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit untuk tidak datang ke satuan pendidikan. Serta tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran.
“Laporkan kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan/atau Lembaga Satuan Pendidikan Tinggi jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernafasan. Alihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada pendidik dan tenaga kependidikan lain yang mampu,” pesan Mendikbud.
Kemendikbud juga meminta agar satuan pendidikan dapat melakukan konsultasi dengan Dinas Pendidikan atau Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi jika level ketidakhadiran dianggap sangat mengganggu proses belajar-mengajar untuk mendapatkan pertimbangan apakah kegiatan belajar-mengajar perlu diliburkan sementara.
Satuan pendidikan tidak diwajibkan untuk mampu mengidentifikasi covid-19. Hal ini akan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukannya. Jika ada siswa/mahasiswa yang menunjukkan gejala penyakit ini, segera laporkan ke Kemenkes atau Dinas Kesehatan terkait untuk dilakukan pengujian. Perlu diingat bahwa mayoritas penyakit terkait dengan pernafasan bukan merupakan covid-19.
Dalam surat edaran ini, Kemendikbud juga mengingatkan satuan pendidikan agar menyediakan makanan yang sudah dimasak sampai matang dan kepada seluruh warga satuan pendidikan untuk tidak berbagi makanan, minuman, dan alat musik tiup. Kemudian menghindari kontak fisik langsung antara warga satuan pendidikan (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya).
Kemendikbud juga mengimbau agar pihak satuan pendidikan dapat menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata).

Jumat, 13 Maret 2020

PPDB

OFFICIAL

PPDB

FORMULIR PPDB 2020-2021



FORMULIR PENDAFTARAN SISWA BARU

Nomor pendaftaran :...................................................

A.      IDENTITAS SISWA:
1.       Nama Lengkap (sesuai Ijazah)
2.       Jenis Kelamin
3.       Tempat & Tanggal lahir
4.       Agama
5.       Alamat sekarang
6.       Sekolah Asal:
a.       Nama sekolah
b.      Alamat Sekolah
7.       Nomor STTB/Tahun lulus
8.       Nomor SKHUN
9.       Jumlah Nilai STTB/rata-rata

:
:
:
:
:

:
:
:
:
:

.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................

.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
B.      IDENTITAS ORANG TUA (AYAH)
1.       Nama Ayah
2.       Tempat & Tanggal Lahir
3.       Agama
4.       Pekerjaan
5.       Alamat sekarang

:
:
:
:
:

.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
C.      IDENTITAS ORANG TUA (IBU)
1.        Nama ibu
2.       Tempat & Tanggal Lahir
3.       Agama
4.       Pekerjaan
5.       Alamat sekarang

:
:
:
:
:

.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................

Pas Photo
3 X 4
Cisurupan, ............................2019



Panitia PPDB



.......................................
Calon Siswa



..........................................

Mengetahui
Kepala Sekolah



Aep Saepul Rohman, SE



PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN AJARAN 2020-2021 - SMP IT MIFTAHULFALAH CISURUPAN



PPDB 2020-2021
SMP IT MIFTAHUL FALAH CISURUPAN


time line ppdb
profil smp it miftahul falah cisurupan

Minggu, 08 Maret 2020

makna isra mi'raj

OFFICIAL

Langit malam (ilustrasi).
Langit malam (ilustrasi).
Foto: funfurl.com
Isra dan Miraj adalah perjalanan spiritual Rasulullah yang dramatik dan fantastik
Peristiwa Isra Mi'raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha yang sangat dramatik dan fantastik. Dalam tempo singkat kurang dari semalam (minal lail) tetapi Nabi berhasil menembus lapisan-lapisan spiritual yang amat jauh bahkan hingga ke puncak (Sidratil Muntaha). Walaupun terjadi dalam sekejap, tetapi memori Rasulullah SAW berhasil menyalin pengalaman spiritual yang amat padat di sana.
Kalau dikumpulkan seluruh hadis Isra Mi'raj (baik sahih maupun tidak), maka tidak cukup sehari-semalam untuk menceritakannya. Mulai dari perjalanan horizontalnya (ke Masjid Aqsha) sampai perjalanan vertikalnya (ke Sidratil Muntaha). Pengalaman dan pemandangan dari langit pertama hingga langit ketujuh dan sampai ke puncak Sidratil Muntaha.
Ada pertanyaan yang mengusik. Mengapa Allah SWT memperjalankan hambanya di malam hari (lailan), bukan di siang hari (naharan)?
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS al-Isra [17]: 1).
Dalam bahasa Arab kata lailah mempunyai beberapa makna. Ada makna literal berarti malam, lawan dari siang. Ada makna alegoris (majaz) seperti gelap atau kegelapan, kesunyian, keheningan, dan kesyahduan; serta ada makna anagogis (spiritual) seperti kekhusyukan (khusyu'), kepasrahan (tawakkal), kedekatan (taqarrub) kepada Allah.
Dalam syair-syair klasik Arab, ungkapan lailah lebih banyak digunakan makna alegoris ketimbang makna literalnya. Seperti ungkapan syair seorang pengantin baru: Ya lalila thul, ya shubhi qif (wahai malam bertambah panjanglah, wahai Subuh berhentilah). Kata lailah di dalam bait itu berarti kesyahduan, keindahan, kenikmatan, dan kehangatan; sebagaimana dirasakan oleh para pengantin baru yang menyesali pendeknya malam.
Di dalam syair-syair sufistik orang bijak (hukama) juga lebih banyak menekankan makna anagogis kata lailah. Para sufi lebih banyak menghabiskan waktu malamnya untuk mendaki (taraqqi) menuju Tuhan. Mereka berterima kasih kepada lailah (malam) yang selalu menemani kesendirian mereka. Perhatikan ungkapan Imam Syafii: Man thalabal ula syahiral layali (barangsiapa yang mendambakan martabat utama banyaklah berjaga di waktu malam), bukan sekadar berjaga. Kata al-layali di sini berarti keakraban dan kerinduan antara hamba dan Tuhannya.
Arti lailah dalam ayat pertama surah al-Isra di atas menunjukkan makna anagogis, yang lebih menekankan aspek kekuatan spiritual malam (the power of night). Kekuatan emosional-spiritual malam hari yang dialami Rasulullah, dipicu oleh suasana sedih yang sangat mendalam, karena sang istri, Khadijah, dan sekaligus pelindungnya telah pergi untuk selama-lamanya. Rasulullah memanfaatkan suasana duka di malam hari sebagai kekuatan untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Kesedihan dan kepasrahan yang begitu memuncak membawa Rasulullah menembus batas-batas spiritual tertentu, bahkan sampai pada jenjang puncak yang bernama Sidratil Muntaha. Di sanalah Rasulullah di-install (diisi) dengan spirit luar biasa sehingga malaikat Jibril sebagai panglima para malaikat juga tidak sanggup menembus puncak batas spiritual tersebut. Inilah kehendak Allah untuk Nabi Muhammad SAW.
Kehebatan malam hari juga digambarkan Tuhan di dalam Alquran: "Dan pada sebahagian malam hari shalat Tahajudlah kalian sebagai suatu ibadah tambahan bagi kalian: mudah-mudahan Tuhan kalian mengangkat kalian ke tempat yang terpuji. (QS al-Isra [17]: 79).
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (QS al-Dzariyat [51]: 17).
Kata lailah dalam ketiga ayat di atas, mengisyaratkan malam sebagai rahasia untuk mencapai ketinggian dan martabat utama di sisi Allah SWT. Seolah-olah jarak spiritual antara hamba dengan Tuhan lebih pendek di malam hari. Ini mengingatkan kita bahwa hampir semua prestasi puncak spiritual terjadi di malam hari.
Ayat pertama (QS al-'Alaq [96]: 1-5) di turunkan di malam hari, ayat-ayat tersebut sekaligus menandai pelantikan Muhammad SAW sebagai Nabi di malam hari. Tidak lama kemudian turun ayat dalam surah Al-Muddatstsir yang menandai pelantikan Nabi Muhammad, sekaligus sebagai Rasul menurut kalangan ulama 'Ulumul Qur'an. Peristiwa Isra dan Mi'raj, ketika seorang hamba mencapai puncak maksimum (sudrah al-muntaha) juga terjadi di malam hari. Yang tidak kalah pentingnya ialah lailah al-qadr khair min alf syahr (malam lailatul qadr lebih mulia dari seribu bulan), bukannya siang hari Ramadlan (nahar al-qadr).
Di malam hari memang menampilkan kegelapan. Tapi, bukankah kegelapan malam itu menjanjikan sebuah keheningan, kesenduan, kepasrahan, kesyahduan, kerinduan, kepasrahan, ketenangan, dan kekhusyukan? Suasana batin seperti ini amat sulit diwujudkan di siang hari.
Seolah-olah, yang lebih aktif di siang hari ialah unsur rasionalitas dan maskulinitas kita sebagai manusia untuk mendukung fungsi kekhalifahan di muka bumi. Sedangkan di malam hari, yang lebih aktif ialah unsur emosional-spiritual dan femininitas, untuk mendukung kapasitas kita sebagai hamba (’abid). Dua kapasitas manusia ini menjadi penentu keberhasilan hidup seseorang.

PROFIL KI HADHAR DEWANTARA

OFFICIAL

Ki Hadjar Dewantara
  • Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau yang dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara, adalah bapak pendidikan yang lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889, wafat pada April 26, 1959 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena ia membangun sekolah bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian dikenal dengan nama Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Ia juga berhasil menemukan konsep baru tentang metode pengajaran di Taman Siswa.

Pasca kemerdekaan Ki Hajar Dewantara pernah ditunjuk sebagai Menteri Pengajaran Indonesia (sekarang Menteri Pendidikan). Tokoh bersahaja ini juga dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah Mada. Sepeninggal Ki Hajar Dewantara pada 26 April 1959, Ia diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintahan waktu itu. Ki Hajar Dewantara juga dikenal dengan tiga semboyannya, yaitu Ing Ngarsa sung Tuladha (Di depan memberi contoh), Ing Madya Mangunkarsa (Di Tengah memberi semangat) dan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).